Penjajakan Wisata Infrastruktur di Yamanashi

Oleh F. Agustimahir

PLTS Komekurayama


Departemen Pengembangan Wilayah Prefektur Yamanashi mengajak para staf asing di Divisi Pertukaran dan Pariwisata Internasional untuk menilai usulan wisata infrastruktur sebagai salah satu pengembangan pariwisata di Yamanashi. 

Kegiatan ini dijalankan selama 3 hari berturut-turut, tanggal 19-21 November 2019. Sayangnya, jadwal para staf asing bentrok sehingga hanya bisa mengikuti kegiatan di hari pertama saja. 

Departemen tersebut sengaja mengajak kami supaya dapat menerima masukan terkait ada-tidaknya peluang wisata infrastruktur untuk dipasarkan kepada wisatawan umum. 

Hari itu kami berangkat dengan menggunakan mini-bus dari stasiun Kofu. Kami mengunjungi empat titik infrastruktur di sekitar Kofu, yaitu jembatan Nagatoro, bendungan Arakawa, ladang pembangkit listrik tenaga surya Komekurayama, dan terowongan pengendali banjir sungai Kamanashigawa.

Jembatan Nagatoro adalah tempat pertama yang kami kunjungi. Terletak di dekat wilayah Ngarai Shosenkyo, jembatan ini selesai dibuat pada tahun 1925. Saat itu pembuatan lengkungan beton untuk jembatan masih dianggap sulit. Jembatan Nagatoro telah ditetapkan sebagai salah satu 'warisan bangunan teknik sipil' pada tahun 2012. Oleh karena itu jembatan ini diusulkan ke dalam daftar kunjungan kali ini. 

Jembatan Nagatoro


Namun sayangnya, sulit untuk mendapatkan spot terbaik untuk melihat lengkungan jembatan tersebut. Saat ini sedang ada pembangunan jembatan baru di samping jembatan ini, diperkirakan akan selesai dibangun dalam 2-3 tahun lagi. Rencananya di jembatan baru tersebut akan disediakan jalur pejalan kaki yang bisa melihat lengkungan jembatan Nagatoro dengan jelas. 

Bendungan Arakawa yang terletak di sebelah utara ngarai Shosenkyo menjadi tempat kedua yang kami kunjungi. Dasar pembangunan bendungan ini awalnya adalah seringnya bencana banjir yang timbul di sekitar aliran sungai Arakawa. Perencanaan pembangunan bendungan dimulai sejak tahun 1969 dan pembangunannya selesai pada tahun 1986. 

Bendungan Arakawa


Bendungan ini terletak di ketinggian sekitar 800mdpl, tinggi bendungan 88m, dengan lebar 320m. Jenis bendungan ini adalah bendungan urugan batu atau rockfill dam. Kelilingnya sekitar 3,3 km. Menampung air sekitar 8,6 juta ton. 

Selain sebagai pengendali banjir, kegunaan lain dari bendungan Arakawa adalah pembangkit listrik dan sumber air bagi warga kota Kofu dan sekitarnya. Sayang sekali, saat ini bendungan ini tidak menyediakan kunjungan bagi warga umum untuk melihat ke dalam bendungan. 

Salah satu tepi bendungan. Luapan air bendungan akan teralirkan ke saluran air di bawahnya.

Tempat ketiga yang kami kunjungi adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Komekurayama. Dalam rangka menggalakkan penggunaan energi terbarukan, prefektur Yamanashi bekerja sama dengan TEPCO untuk mendirikan PLTS ini pada tahun 2012. 

Dibuat di atas lahan seluas 20 hektar dengan jumlah panel surya sekitar 80 ribu buah, PLTS ini dapat menghasilkan sekitar 12 ribu MWh per tahun. Kurang lebih dapat mengurangi 5.100 ton karbondioksida per tahun. 

Salah satu kumpulan panel surya di Komekurayama


Panel surya ini dipasang di lahan berbukit, siapkan lutut kalian jika ingin mendaki hingga bagian puncaknya. Tapi jika sedang tidak bersemangat untuk  mendaki, berkeliling di bawah dan berkunjung ke museum kecilnya pun menarik.  

Terakhir, kami berkunjung ke terowongan pengendali banjir sungai Kamegawa. Terowongan dibuat karena di tempat ini adalah salah satu pertemuan sungai Kamanashigawa dan sungai Fuefukigawa yang nantinya akan mengalir sebagai sungai Fujikawa. Ketinggian dari kedua sungai ini berbeda, sehingga ketika salah satunya meluap, hal ini bisa mengakibatkan salah satu sungai berbalik arah arusnya dan berujung banjir. 

Penjelasan tentang terowongan air Gomeigawa


Ada dua terowongan yang dibuat di titik ini, keduanya untuk anak sungai dari sungai Fuefukigawa. Sungai Gomeigawa dan Yokogawa. Melalui dua terowongan ini kedua anak sungai ini dibuat mengalir di bawah anak sungai Kamanashigawa. Sungai Gomeigawa mengalir di bawah sungai Tsubogawa, dan sungai Yokogawa mengalir tepat di bawah pertemuan sungai Tsubogawa dan sungai Takizawagawa. 

Pintu air terowongan sungai Gomeigawa


Tempat ini menarik perhatian saya, karena membuat saya penasaran kenapa salah satu sungai bisa lebih tinggi permukaannya. Apakah sungai tersebut secara alami memang lebih tinggi? Atau apakah salah satu sungai pernah diubah jalurnya sehingga titik pertemuan sungainya berbeda? Sayangnya rasa penasaran ini tidak terjawab oleh pemandu saat itu.

Setelah melihat keempat tempat yang diusulkan kali ini, saya berpendapat bahwa hanya PLTS Komekurayama yang bisa dikenalkan pada wisatawan umum. Itupun sebaiknya diiringi dengan unsur wisata lain di wilayah sekitarnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke PLTS yang letaknya memang jauh dari pusat keramaian. 

Bendungan Arakawa rasanya bisa dianjurkan sebagai salah satu tujuan karyawisata pelajar, tapi tetap sulit rasanya untuk mengenalkannya pada wisatawan umum. 

Untuk jembatan Nagatoro dan terowongan Kamanashigawa sepertinya harus dibuat segmentasi khusus untuk pegiat ataupun wisatawan yang memiliki minat terhadap infrastruktur. Misalnya, para pekerja dari perusahaan konstruksi ataupun dinas terkait dari daerah atau negara lain. 

Pendapat ini sudah saya sampaikan pada pihak terkait, nanti tinggal kita nantikan saja apakah wisata infrastruktur ini bisa berjalan atau tidak.




Comments